Rabu, 01 Juli 2015

WIRAUSAHA DAN PERBANDINGANNYA

Perbandingan Wirausahawan dengan Karyawan

Memilih karir sebagai wirausahawan atau karyawan bagi anak muda tentunya mengandung konsekuensi masing-masing. Meskipun saat ini masih berada di bangku sekolah, tidak ada salahnya mulai memikirkan karir apa yang di tekuni nanti. Lebih bagus lagi di usia sekolah sudah mulai mengasah sense of entreprenuer baik melalui usaha kecil-kecilan ataupun dengan membantu bisnis orang lain, tentunya dengan tidak mengabaikan sekolah.
Pegawai dan Wirausahawan mempunyai hal-hal yang berbeda. Mulai dari segi profit, resiko, waktu, sampai dengan pola fikir. Wirausahawan cenderung bisa menentukan penghasilannya sendiri meskipun tidak selalu dapat memprediksinya. Mengapa? Karena seorang wirausahawan menggantungkan pendapatannya kepada dirinya sendiri. Sedangkan seorang pegawai menggantungkan pendapatannya kepada perusahaan tertentu. Misalnya, dalam kontrak tertulis bahwa pegawai tersebut akan menerima gaji sebesar Rp.2juta per bulannya selama 6 bulan kontrak masa kerjanya. Maka, untuk 6 bulan kedepannya pun pendapatannya akan tetap selalu sama. Adapun jika ingin pendapatannya agak lebih besar, maka seorang pegawai harus mengambil kerja lembur atau kerja paruh waktu. Ironisnya, kerja lembur dan kerja paruh waktu ini menghabiskan banyak waktu dan tenaga yang seharusnya di pakai untuk bersantai dan menikmati hidup.
Jam kerja pegawai. sumber: http://comerecommended.com
Jam kerja pegawai. sumber: http://comerecommended.com

Dalam segi waktu, seorang pegawai sudah di tentukan jam kerjanya yang biasanya jam kerjanya dari jam 9 pagi sampai 5 sore, bahkan ada yang lebih lama dari itu. Sedangkan menjadi wirausahawan, seseorang bisa menantukan kapan waktunya dia bekerja ataupun bersenang-senang, karena tidak ada peraturan yang mengikatnya.
Dari segi resiko, wirausahawan mempunyai lebih banyak resiko, contohnya adalah resiko kerugian dari usahanya atau bangkrut, karena hal itu pula seorang memilih untuk menjadi pegawai karena mereka berpendapat menjadi pegawai tidak mempunyai resiko. Namun bukankah menggantungkan penghasilan kepada orang lain merupakan resiko juga? Bagaimana jika perusahaan tempat kita bekerja tersebut bangkrut? Atau bagaimana jika perusahaan memutuskan kerja secara sepihak? Hidup selalu mengandung resiko, karena hidup dan resiko merupakan kesatuan yang tidak bisa di pisahkan. Resiko tersebut untuk dihadapi dan di taklukan. Selain itu perlu di fikirkan apakah penghasilan yang diperoleh sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, masa depan anak atau masa tua nanti.
Perbedaan mendasar lainnya adalah, seorang wirausahawan akan selalu berfikir kreatif dan inovatif untuk memajukkan usahanya, sedangkan pegawai terpaku pada sistem kerja yang sudah ada.  Namun demikian, menjadi seorang wirausahawan pun tentunya bukan hal yang mudah, tetapi selama masih punya semangat dan mau bergaul dengan orang lain maka tetap akan bisa survive. Wirausahawan mengejar gairah dan tujuan mereka. Mereka tahu dengan persis apa yang mereka ingin lakukan dalam kehidupan, yang terpenting seorang wirausahawan melakukan sesuatu yang bermanfaat tidak hanya bagi keluarganya, tapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat umum di sekitarnya. Mereka bisa memberikan pengaruh positif pada orang lain. Tiap entrepreneur memiliki sesuatu untuk diberikan pada masyarakat dan perekonomian agar menjadi lebih baik. Wirausahawan menantang status quo.  Mereka tahu untuk bisa menjadi lebih baik dan makmur dari sekarang mereka harus melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukan oleh orang lain. Inilah mengapa banyak orang berpikir orang yang mendirikan usaha sendiri adalah orang gila, namun wirausahawan selalu  memiliki alasan mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Tanyakan itu pada setiap orang yang memiliki usaha. Mereka tahu alasannya. Alasan itu biasanya dibangun atas dasar emosi dan gairah. Jadi, ketika harus memilih alangkah lebih baiknya menjadi seornag wirausahawan, namun wirausahawan yang berani, pandai melihat dan memanfaatkan peluang, tidak peragu, tidak pemalu, cuek, dan cepat mengambil keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar