Rabu, 01 Juli 2015

Macam-macam kode etik

KODE ETIK DI TEMPAT KERJA
  1. Kode Etik Sumber Daya Manusia
Ada empat peran yang melekat pada departemen SDM yaitu :
  • Peran administratif
  • Peran konstribusi
  • Peran agen perubahan
  • Peran mitra strategis
Topik-topik yang dijumpai dalam kode etik perusahaan :
  • Prinsip-prinsip etika : kejujuran, keadilan, rasa kasih, integritas, prediktabilitas, reponsibilitas.
  • Penghormatan terhadap hak dan kewajiban setiap pemangku kepentingan (stakeholders).
  • Visi, misi dan kebijakan pokok yang terkait dengan hal di atas.
  • Kerangka proses keputusan etis.
  • Kapan perlu nasehat dan kepada siapa meminta nasehat.
  • Topik-topik khusus untuk temuan di atas 5% yang berhubungan dengan karyawan, pemasok dan kode usaha patungan (joint venture codes) :
    • Penyuapan
    • Konflik kepentingan
    • Keamanan informasi
    • Penerimaan hadiah
    • Diskriminasi/peluang yang sama
    • Pemberian hadiah
    • Proteksi lingkungan
    • Pelecehan seksual
    • Antitrust
    • Keamanan tempat kerja
    • Kegiatan politik
    • Hubungan kemasyarakatan
    • Kerahasiaan informasi pribadi
    • Hak asasi manusia
    • Privasi karyawan
    • Program proteksi dan whistleblowing
    • Penyalahgunaan substansi
    • Nepotisme
    • Tenaga anak
  1. Kode Etik Pemasaran
American Marketing Association (AMA)
  1. Tanggung jawab (responsibilities), … pelaku pemasaran harus bertanggungjawab atas konsekuensi aktivitas mereka dan selalu berusaha agar keputusan, rekomendasi dan fungsi tindakan mereka mengidentifikasi, melayani, dan memuaskan masyarakat (publik) yang relevan : para pelanggan, organisasi dan masyarakat … .
  2. Kejujuran dan kewajaran (honesty and fairness), pelaku pemasaran harus menjaga dan mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat profesi pemasaran … .
  3. Rights and duties of parties
  4. Organizational relationships
  5. Kode Etik Akuntansi
Insitute of Management Accountants
  1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
  • Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
  • Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.
  • Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.
  1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
  • Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.
  • Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
  • Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
  1. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
  • Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.
  • Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tugas secara etis.
  • Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka.
  • Menahan diri dari aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.
  • Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang dapat menghalangi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.
  • Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan dalam penilaian profesional.
  • Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
  1. Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
  • Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.
  • Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.
  1. Resolusi atas konflik etis
Dalam menerapkan standar kode etik, praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasikan perilaku tidak etis atau di dalam memecahkan suatu konflik etis.
  1. Kode Etik Keuangan
Association for Investment Management and Research (AIMR)
  1. Tanggung jawab fundamental
  2. Hubungan dan tanggung jawab atas profesi
  3. Hubungan dan tanggung jawab pada atasan
  4. Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan
  5. Hubungan dan tanggung jawab kepada publik
  6. Kode Etik Teknologi Informasi
Association for Computing Machinary
Komitmen terhadap kode etik professional diharapkan bagi setiap anggota (anggota yang mempunyai hak suara, anggota asosiasi dan anggota mahasiswa) dari Association for Computing Machinary. Kode ini mencakup 24 keharusan yang dirumuskan sebagai pernyataan tentang tanggung jawab pribadi, mengidentifikasi unsur-unsur seperti komitmen.
  1. Kode Etik Fungsi Lainnya
Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainnya yang akan memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sekecil apapun peran yang dimainkan oleh setiap elemen tersebut. Misalnya bagian produksi di suatu perusahaan. Walaupun bagian produksi tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun kualitas produk yang dihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.


 DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno dan Ardana, I Centik (2011), Etika Bisnis dan Profesi-Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya, Penerbit Salemba Empat Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar